Kamis, 29 Oktober 2009

Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Bidang Komputer Dalam proses Pembelajaran

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, kemajuannya luar biasa terutama dalam bidang komputer baik desainernya maupun softwernya. Hampir setiap bulan para desainer, pabrikan, ahli dalam bidang teknologi komputer terus menerus mengadakan penelitian dan pengembangan teknologi. Untuk menyikapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat tersebut, diperlukan adanya sumber daya yang handal agar negara kita tidak hanya menjadi pemakai teknologi, namun bisa berkembang menjadi “pencipta:” teknologi itu sendiri. Saat ini para siswa di sekolah khususnya setingkat SMP/MTs atau yang sederajat, sudah mulai diberi sebuah mata pelajaran yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga diharapkan para siswa setidaknya sudah tidak asing dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu diperlukan adanya sistem pembelajaran yang baik agar para siswa bisa lebih mudah memahami pembelajaran tentang teknologi informasi dan komunikasi.

Kemajuan teknologi justru menunjang proses pendidikan. membantu proses belajar-mengajar. Jika dulu, kita mencari literatur harus ke perpustakaan, membaca buku, kini kita cukup searching lewat internet. Di sebagian besar negara televisi juga digunakan untuk bahan pengajaran, mereka memiliki televisi pendidikan yang gunanya betul-betul untuk mendidik dan mengajarkan sesuatu (cocok untuk yang ikut kelas terbuka, seperti universitas terbuka dsb).Bahkan radio dan handphone pun sudah dijakan media belajar dan mengajar, misalnya lewat handphone bisa mengakses bahan pelajaran, skedul perkuliahan baru, dan sebagainya. Jadi media-media tersebut dimanfaatkan sebagai bahan pendidikan dan pengajaran.

Kajian Teoritis

Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT Task Force,1977:162) ( dalam Latuheru,1988:11).

Robert Heinich dkk (1985:6) mengemukakan definisi medium sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3), mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sander) kepada penerima pesan atau informasi (receiver).

Berkembangnya komunikasi elektronik, membawa perubahan-perubahan besar dalam dunia pendidikan.

Dari penjelasan diatas tentang peran baru guru dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pendidikan, sehingga penggunaan berbagai macam media pembelajaran akan menggantikan berberapa fungsi instruksional dari guru (Sulaeman, 1988:24-25).

MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI

Saat ini teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, kemajuannya luar biasa terutama dalam bidang komputer baik desainernya maupun softwernya. Hampir setiap bulan para desainer, pabrikan, ahli dalam bidang teknologi komputer terus menerus mengadakan penelitian dan pengembangan teknologi.

Bangsa Indonesia yang semakin besar tidak luput dari kemajuan teknologi informasi ini, walaupun pada umumnya berada pada tataran konsumen/pemakain yang kalah jauh dari negara tetangga yang sudah masuk pada tataran desainer teknologi dan produsen komponen-komponen informasi teknologi informasi terutama bidang komputer. Sehingga barang elektronik harganya terjangkau oleh masyarakat. Untuk menyikapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat tersebut, diperlukan adanya sumber daya yang handal agar negara kita tidak hanyamenjadi pemakai teknologi, namun bisa berkembang menjadi “pencipta:” teknologi itu sendiri.

Saat ini para siswa di sekolah khususnya setingkat SMP/MTs atau yang sederajat, sudah mulai diberi sebuah mata pelajaran yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga diharapkan para siswa setidaknya sudah tidak asing dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Untuk itu diperlukan adanya sistem pembelajaran yang baik agar para siswa bisa lebih mudah memahami pembelajaran tentang teknologi informasi dan komunikasi.

Kemajuan teknologi justru menunjang proses pendidikan. membantu proses belajar-mengajar. Jika dulu, kita mencari literatur harus ke perpustakaan, membaca buku, kini kita cukup searching lewat internet. Di sebagian besar negara televisi juga digunakan untuk bahan pengajaran, mereka memiliki televisi pendidikan yang gunanya betul-betul untuk mendidik dan mengajarkan sesuatu (cocok untuk yang ikut kelas terbuka, seperti universitas terbuka dsb).

Bahkan radio dan handphone pun sudah dijakan media belajar dan mengajar, misalnya lewat handphone bisa mengakses bahan pelajaran, skedul perkuliahan baru, dan sebagainya. Jadi media-media tersebut dimanfaatkan sebagai bahan pendidikan dan pengajaran.

Begitu pentingnya TIK sebagai bahan pengajaran yang berasaskan komputer melalui perkembangannya sehingga TIK terus berkembang melalui

PENGEMBANGAN SARANA PENGAJARAN DENGAN SISTEM

MULTIMEDIA

Perkembangan komputer yang begitu pesat sudah merambah dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan. Transformasi pengajaran dengan menggunakan kemajuan

teknologi pendidikan dapat membantu tugas pendidik sebagai tenaga pendidik dan membantu menumbuhkan minat belajar secara mandiri, anak didik serta membantu kreatifitas anak didik untuk belajar.

Hal tersebut harus mulai dikenalkan sejak jenjang pendidikan prasekolah sehingga potensi kecerdasan anak dapat di gali sejak dini [Suryabrata,1998].

Dengan metode pembelajaran secara audio visual (multimedia) pengenalan alat transportasi tanpa harus menunggu untuk bertanya kepada pendidik saat mengalami kesulitan. Pola pengajaran tersebut sudah mulai dikembangkan dalam pendidikan di Indonesia. Untuk itulah penelitian ini mencoba membuat program bantu untuk membantu tenaga pendidik dalam menyampaikan materi sehingga lebih mudah dipahami anak didik prasekolah dengan aplikasi multimedia melalui gambar dan suara yang menggunakan bahasa pemrograman komputer.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa dalam bidang pengajaranpun sudah waktunya untuk menggunakan teknologi komputer untuk memperlancar proses belajar mengajar yang lebih dinamis. Penilitian ini di lakukan untuk mencoba menerapkan media teknologi kedalam sistem pembelajaran, Perkembangan komputer yang begitu pesat sudah merambah dalam berbagai bidang kehidupan, tidak

terkecuali bidang pendidikan.

Transformasi pengajaran dengan menggunakan kemajuan teknologi pendidikan dapat membantu tugas pendidik sebagai tenaga pendidik dan membantu menumbuhkan minat belajar secara mandiri, anak didik serta membantu kreatifitas anak didik untuk belajar. Dengan metode pembelajaran secara multimedia anak didik dapat belajar secara mandiri baik di rumah maupun di sekolah Pola pengajaran tersebut sudah mulai dikembangkan dalam pendidikan di Indonesia. Untuk itulah penelitian ini mencoba membuat program bantu untuk membantu tenaga pendidik dalam menyampaikan materi sehingga lebih mudah

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Bidang Pendidikan

Bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.

Dalam sejarah perkembangan Teknologi informasi khususnya dalam bidang pendidikan sendiri, kita telah banyak menemukan saat ini televisi maupun radio yang menunjang kemajuan pendidikan terutama di Indonesia, yang mana sarana tersebut merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat dimanapun mereka berada. Namun pada kenyataannya, hal ini juga kurang strategis karena baik televisi maupun radio, merupakan sarana informasi yang bersifat searah saja. Dengan adanya komputer, maka informasi dapat disajikan dalam bentuk apa saja, bisa berupa teks, image, video , sound, dan sebagainya.

Kemudian kita bisa belajar melalui internet, yang mana dengan internet kita dapat belajar tanpa adanya batasan tempat maupun waktu, yang mana belajar lebih bersifat realtime. Hal yang menarik adalah kita bisa belajar dengan menggunkan video conference kita bisa memanfaatkannya selama kita masih terhubung dengan jarring, dan yang lebih menyenangkan yaitu kita bisa belajra setiap waktu tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Banyak hal lainya yang ditawarka dalam perkembangan teknologinya lainnya yang mempermudah kita adalam memperkaya ilmu dan pengatahuan, contohnya saja jika kita tidak mampu membeli buku, maka dengan internet orang bisa melakukan sharing e-book, kemudian kita bisa juga berbagi audio, video lainnya, bahkan yang lebih seru lagi adalah kita bisa membaca koran via online, adalagi istilah E-Zine, yang mana ini merupakan e-magazine. Mungkin untuk ide yang lebih seru lagi untuk bidang perkembangan teknologi informasi komputer yang sangat memukau adalah e-laboratorium, yang mana dalam perkembangan IT saat ini e-laboratorium ini sudah ada namun, penggunaannya sangat minim sekali.

E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak ini adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping CD, DVD maupun disajikan pada web-site sebagai web-based application (perangkat lunak yang berjalan pada jaringan internet). Siapapu yang menemukan ide-ide briliannya dalam hal penelitian dan sebagai bisa langsung melakukan sharing mengenai ilmu yang telah didapatkannya, sehingga setiap pengetahuan kita akan selalu terupdate kapanpun.

Dimasa mendatang anak-anak sekolah akan menggunakan Internet sebagai sarana mereka relajar,namun hal ini tidak terlepas dari banyaknya sisi-sisi negatif yang bisa ditimbulkan, salah satunya yaitu pengajaran seperti menulis dengan pulpan dan pensil, dsb akan banyak ditinggalkan.

Intinya yang perlu ditekankan adalah bagaimana pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer harus merata di seluruh Indonesia, walaupun minimal menggunakannya hanya untuk melihat informasi penting terkait dengan informasi pendidikan yang ada di Indonesia. Selain itu menggunakan media-media teknologi yang ada juga sangat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran, misalnya membuat simulasi ilmu Fisika, ilmu kimis, dan lain sebaginya, dengan demikian para siswa dapat melihat secara nyata mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada.

Manfaat lain adalah siswa merasa tidak jenuh dalam belajar, dab siswa bisa mengembangkan sendiri konsep-konsep yang ada dengan mengembangkan sendiri, maka dengan sendiinya siswa mampu untuk bereksplore. Mengkombinasikan antara materi yang diberikan kepada siswa suatu pengajaran yang bagus, karena akan mengatasi kejenuhan bagi siswa, para pengajaran diharapkan mampu untuk membagi waktu, kapan saatnya dia memberikan materi konsep dengan menggunkan media, seperti CD ataupun DVD, serta memanfaatkan semua media teknologi lainnya yang bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya, yang mana sudah dijelaskan sebelumnya.

Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan

Penggunaan komputer sekarang ini sudah cukup memasyarakat pada dunia pendidikan di Indonesia, bahkan anak-anak Sekolah Dasar pun telah diajarkan penggunaan komputer. Komputer sekarang seakan tidak menjadi barang mewah sebab telah menjadi perangkat penunjang sehari-hari seperti pada pemanfaatkan software seperti Microsoft Office atau Open Office. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.

Depdiknas pun sangat menyadari hal ini, maka dari itu sekarang telah dibuat beberapa program yang sangat mendukung penerapan TIK pada dunia pendidikan, antara lain:
1. TIK menjadi salah satu jurusan di SMK dan menjadi salah satu bahan ajar pada kurikullum pendidikan.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E-learning dan E-SMA.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah, universitas, dan institusi pendidikan di Indonesia.

Sebagian besar dari kita juga telah mengetahui kelebihan TIK dalam pemanfaatannya dalam pembelajaran. Dari sekian banyak faktor yang terkait, ada 3 hal yang saya ingin titik beratkan pada pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran.
Pertama, memaksimalkan segala fasilitas dan teknologi TIK yang ada. Seperti yang kita ketahui penggunaan TIK sebagai media pembelajaran juga sangat memakan biaya yang besar seperti pada pengembangan Jardiknas pada sekolah, universitas, dan institusi. Namun, penggunaan jejaring ini dirasakan belum maksimal, karena hanya beberapa sma, universitas, dan institusi saja yang aktif dalam menggunakan jaringan ini.

Penggunaan jejaring ini masih terbatas upaya pemerataan pendidikan seperti video conference antara Universitas Indonesia dengan Universitas Riau. Pemerataan ini kebanyakan merupakan bersifat seperti kuliah pada umumnya. Ide yang ingin dibuat sebenarnya lebih baik pada semacam brainstorming masalah tertentu, jadi keuntungan yang diperoleh dari video conference itu dapat terasa. Misalkan UI dan ITB mengadakan sebuah video conference untuk membahas sebuah isu penelitian tertentu. Tentu video conference ini akan lebih bersifat 2 arah dan lebih dapat terbermanfaatkan.

Penggunaan jardiknas sekarang saya anggap sebenarnya masih dapat digantikan dengan pembuatan konten pembelajaran dengan menggunakan media video, suara, dan text. Intinya, penggunaan jardiknas sebagai dapat dimanfaatkan sebagai media yang bisa terbermanfaatkan lebih dari penggunaannya sekarang. Namun hal ini juga harus ada perhatian lebih dari tiap SMA, Universitas, dan institusi yang terkait. Untuk mencapai hal ini, diperlukan sebuah research collaboration dan adanya keinginan knowledge sharing antar masing-masing institusi pendidikan.

Kedua, perhatian khusus dan standar pada pembuatan konten pembelajaran. Saat ini pendidikan Indonesia sangat terbantu dengan adanya alat bantu TIK sebagai media pembelajaran. Namun terkesan banyak sekali bahan pembelajaran yang memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran, tapi tidak bisa memanfaatkan kelebihan yang dimiliki oleh TIK bila diterapkan pada media pembelajaran.

Media pembelajaran yang dibuat tak ubahnya seperti sebuah buku yang hanya berisi teks, miskin penjelasan, dan hanya dilengkapi dengan background gambar yang mencolok. Hal ini tentu sangat tidak sesuai dengan standar yang ingin dicapai apalabila sebuah media pembelajaran yang dikemas dengan TIK dapat lebih unggul dengan versi tradisional. Setiap pembuat konten pembelajaran harus mampu menguasai tata cara penyampaian sebuah bahan ajar dan mengetahui teknologi sesuai yang dapat digunakan pada pembuatan bahan ajar tersebut.

Oleh karena itu, mungkin perlu dibuat juga sebuah standar yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran dengan TIK. Selain dapat mengintegrasi seluruh pengetahuan sehingga dapat mendukung kemudahan dalam collaboration namun juga dapat menjadi tolak ukur sebuah media pembelajaran layak atau tidak.

Terakhir yaitu membangun pace of learning dari siswa. Pemanfaatan TIK pada pendidikan sangat mendorong terjadinya sebuah proses belajar yang individual khususnya pada domain e-learning. Siswa diharapkan dapat mempunyai semangat untuk membahas sebuah masalah dengan tujuan tertentu, dan memperoleh sendiri solusi dari masalah tersebut. Setiap siswa harus ditanamkan kebutuhan akan pengetahuan sehingga dapat menjadi motivasi internal yang melecut semangat belajar.

Opini Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan

Dalam beberapa tahun terakhir, Depdiknas dan banyak instansi lain seringkali menyerukan tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidangpendidikan di Indonesia. Sudah banyak rencana yang diwacanakan oleh pemerintah dalam mewujudkan hal ini walaupun dalam pelaksanaannya seringkali tidak konsisten dan berkelanjutan.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sebenaranya sangat berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan dan cara belajar mengajar di Indonesia yang masih konvensional. Pemanfaatan TIK ini mulai dibutuhkan melihat kebutuhan yang semakin menginkat dalam hal komunikasi secara langsung dan melihat dari letak geografis dan demografis Indonesia yang sebenarnya sangat cocok menerapkan TIK dalam pendidikan.

Dari letak geografis bisa dilihat bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbentang luas dan antara pulau satu dengan lainnya saloing terpisah cukup jauh. Dari sini bisa dilihat perlunya suatu bentuk petukaran komunikasi dan informasi yang cepat dan memadai agar terjadi persamaan persepsi dalam elajar mengajar (memiliki landasan yang sama dan tidak subjektif).

Dari letak demografis, bisa dilihat bahwa Indonesia merupakan Negara dengan penduduk yang sangat besar (kurang lebih 20 juta orang) dan pada kenyataannya, sampai sekarang penyebaran pendidikan tidak merata karena konsentrasi pendidikan, sama halnya dengan pembangunan, masih berpusat di pulau Jawa. Karena itu perlu suatu infrastruktur dan saran yang bisa menjembatani ketidakseimbangan pemerataan pendidikan ini. Salah satu cara yang paling efektif dan sampai sekarang paling murah adalah dengan memanfaatkan TIK.

Mengapa dibilang paling murah? Lihatlah dari segi pembangunan infrastruktur pendukung TIK dalam pendidikan. Dengan sekali membangun dan membuat jaringan antar semua instansi pendidikan di Indonesia, kita semua sudah saling terhubung seperti sebuah jaringan raksasa yang bisa saling berbagi informasi dan saling berkomunikasi. Memang pada awal pembangunan infrastruktur ini terasa berat dan mahal, namun itu seperti sebuah investasi yang nantinya akan menghasilkan buah yang lebih besar dari harga yang harus dibayar.

Jika sudah melihat banyak kelebihan dan juga mendesaknya kebutuhan akan TIK dalam bidang pendidikan ini, mengapa sampai sekarang pemerintah belum bisa melaksanakan implementasi TIK ini secara lancar dan konsisten. Banyak masalahnya mulai dari ketidakseruiusan pemerintah dalam menguurus hal ini. Dari kebanyakan yang saya lihat, justru yang sangat mendukung dan mengembangkan TIK dalam pendidikan ini adalah individual dan instansi swasta di luar pemerintah yang melihat pentingnya hal ini.

Dari pemerintah sendiri, masih menggaung-gaungkan jardiknas yang merupakan program unggulan dalam membuat infrastruktur jaringan online pendidikan se-Indonesia sebagai media komunikasi dan informasi online antar institusi dan komunitas pendidikan di Indonesia. Memang belum bisa dinilai berhasil tidaknya proyek besar pemerintah ini, namun sebagai seorang individu yang terjun langsung juga dalam dunia pendidikan, ada baiknya kita tidak bersifat pesimis dahulu, melihat pengalaman-pengalaman dan kenangan pemerintah di masa lampau, dan mendukung proyek ini karena banyak manfaat yang bsia dirasakan jika proyek ini berhasil.

Sebenarnya sudah beribu-ribu orang yang menyadari pentingnya pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan di Indonesia, namun yang menjadi masalah adalah para sasaran dari pengguna TIK tersebut. Mau tidak mau, harus diakui bahwa tidak semua sumber daya manusia (di bidang pendidikan) mangenal teknologi, atau melek teknologi. Banyak yang di antaranya, baik guru ataupun murid dan pekerja pendidikan lainnya yang belum mengenal sama sekali dalam memanfaatkan TIK untuk pendidikan. Dalam hal ini sebut saja secara garis besar internet. Tidak semua orang dan tidak semua daerah sudah terhubung dengan internet. Jangankan di desa dan daerah terpencil, di kota besar saja, tidak semua sekolah memilki jaringan internet atau terhubung dengan jaringan intranet jardiknas.

Hal ini terjadi karena belum semua orang menyadari pentingnya hal ini dan menganggapnya hanya buang-buang waktu saja. Sikap seperti ini yang harus dihindari. Instansi (dalam hal ini pemerintah) harus memikirkan suatu cara untuk memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap pemanfaatan TIK. Bisa dengan memberikan pelatihan atau seminar-seminar yang sudah sering dilakukan ke kampus-kampus. Bisa juga dengan membangun infrastruktur yang memadai sampai ke daerah-daerah terpencil karena di tempat terpencil seperti itu terpendam mutiara-mutiara pendidikan yang suatu saat bisa mengharumkan Indonesia, dan banyak hal lain yang harus dibenahi dan dilakukan pemerintah.

Cara yang paling mudah adalah dengan mendatangi sekolah-sekolah atau instansi yang belum “melek” teknologi dan berikan mereka kesempatan mencoba teknologi-teknologi yang belum pernah mereka nikmati. Biarkan mereka melihat berapa banyak hal yang bisa mereka peroleh dengan internet.

Dengan mendorong kemauan mereka untuk lebih mendukung pemanfaatan TIK, implementasi TIK dalam pendidikan semakin lancar dan mudah. Hal ini seperti memaksa anak kecil meminum obat demi kesehatannya, namun obat tersebut dicampur permen agar enak diminum dan si anak menyadari bahwa obat ternyata enak dan pada akhirnya menyadari dengan sendirinya pentingnya obat tersebut bagi tubuhnya.

Teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi tren pendidikan masa kini Jangan biarkan hal tersebut hanya menjadi tren sementara yang nantinya akan hilang ditelan waktu. Wujudkan hal tersebut dengan tindakan nyata dan berikan yang terbaik demi pendidikan di Indonesia demi kemajuan negeri kita tercinta ini.

Pemanfaatan TIK pada bidang Pendidikan ditinjau dari Pelaksanaan Pembelajaran

Akhir akhir ini perkembangan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) sudah sedemikian maraknya. Hampir seluruh instansi atau perusahaan memanfaatkan TIK tersebut. Misalnya saja dalam bidang perekonomian, dapat dilakukan transfer uang antar bank, transaksi jual beli lewat internet, dll.

Dalam bidang politik, dapat dilakukan quick count (hitung cepat pemilu) dimana data perolehan suara dikirim melalui SMS gateway dan data diolah dengan bantuan database. Bidang pendidikan pun tidak luput dari perkembangan TIK tersebut. Dalam tulisan ini saya akan memaparkan gagasan yang saya miliki terkait dengan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan (e-education).

Banyak bagian atau porsi di bidang pendidikan yang sebenarnya dapat memanfaatkan TIK. Dari segi pelaksanaanya, Pertama, TIK dapat digunakan untuk membantu pengajar dalam melakukan absensi. Selama ini yang kita tahu sejak SD hingga SMA, pengajar masih melakukan absensi secara manual, yakni dengan buku absen dan memanggil murid secara satu persatu.

Padahal hal tersebut tentunya merepotkan dan jika dilihat dari kefektifan waktu, tentu saja ini cukup memakan waktu dan mengurangi waktu belajar di kelas. Ide saya terkait absensi ini adalah tiap murid dapat secara praktis melakukan absensi dengan menempelkan jari mereka pada suatu instrumen TIK dan data absensi langsung masuk ke database. Data absensi juga bisa diekses secara online oleh orang tua murid yang ingin mengetahui perkembangan anaknya di sekolah, entah melalui situs sekolah maupun SMS gateway.

Kedua, TIK dapat diterapkan dalam mencatat nilai siswa dan mem-publish-nya. Selama ini guru mencatat nilai siswa secara manual. Untuk nilai ulangan harian, nilai UTS maupun nilai UAS. Setelah itu guru tersebut menghitung rata-ratanya keseluruhan sebagai nilai akhir

Tentunya akan lebih bijak jika kita mengurangi beban guru dengan membiarkan teknologi yang bekerja sehingga guru hanya perlu memasukkan nilai tersebut ke suatu instrumen TIK dan instrumen tersebut yang akan mengolah nilai akhir sehingga kesalahan akibat perhitungan manusia akan berkurang dan guru akan lebih nyaman dalam bekerja. Selain itu nilai yang sudah dimasukkan dapat langsung di-publish melalui situs sekolah sehingga semua proses penghitungan nilai siswa dapat diolah secara transparan. Siswa juga dapat melihat nilainya kapan saja dan dimana saja.

Ketiga, TIK dapat diterapkan dalam meletakkan modul pembelajaran. Hal ini dapat menjadi salah satu solusi akan mahalnya buku-buku cetak di Indonesia. Biasanya guru hanya menjelaskan materi di papan tulis dan sumber utamanya tetaplah buku cetak yang harganya mahal dan belum tentu semua materi di dalamnya akan dipelajari oleh siswa.

Keempat, TIK dapat memberikan wadah bagi suatu institusi untuk bekerja sama dengan institusi lain untuk sharing resource. Misalnya Universitas Indonesia dapat bekerja sama dengan universitas lain misalnya Nanyang University di Singapura. Jadi mahasiswa UI dapat mempelajari modul yang diajarkan di Nanyang dan mengikuti forum diskusinya tanpa harus jauh-jauh kuliah di Nanyang. Hal ini akan meningkatkan kualitas mahassiwa UI karena wawasannya bertambah. Harapannya adalah kita bisa memiliki mahasiswa UI yang berkualitas Nanyang. Sedangkan bagi Nanyang sendiri mereka juga akan memiliki wawasan mengenai bagaimana perkuliahan di Indonesia.

memanfaatkan TIK itu sendiri sangat tinggi dan infrastruktur IT belum tersebar merata. Cost yang dimaksud antara lain cost untuk mengakses internet, cost untuk SMS gateway, dll. Cost yang tinggi akan menjadi kendala utama karena percuma saja teknologi yang super canggih telah dibangun akan tetapi pengguna atau peminat dari teknologi tersebut tidak ada. Jika dibandingkan dengan negara lain yaitu India, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina, cost budget internet di Indonesia adalah yang termahal.

Di Singapura, pemerintah Singapura sudah berani untuk menggratiskan setiap warganya untuk menggunakan internet brodband dengan kecepatan 1Gbps selama setahun. Dibandingkan dengan India pun, cost budget Internet di Indonesia lebih mahal 54 kali dibandingkan cost budget yang dibutuhkan masyarakat India untuk dapat mengakses internet.

Jadi disini perlu kerja sama yang sangat baik antara pemerintah dengan institusi lain terkait dengan TIK agar dapat mengusahakan cost yang rendah dalam pemanfaatan TIK. Upaya yang dapat dilakukan antara lain menambah anggaran pemerintah terhadap pendidikan, kerja sama antara pemerintah dengan ISP di Indonesia, dll.

Pemanfaatan TIK pada bidang pendidikan ini tentunya memerlukan pengawasan dari pihak-pihak tertentu sehingga dalam pelaksanaannya tidak disalahgunakan. Misalnya saja jangan sampai penggunaan internet justru digunakan untuk bermain games, melihat, melihat berita yang kurang penting (seperti gosip), dll.

Hal tersebut bisa diantisipasi dengan memblock situs-situs yang membahayakan dan melakukan pengawasan secara langsung di lapangan

Masa Depan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Pendidikan di Indonesia

Teknologi, dengan segala keuntungan yang diberikannya telah membuat teknologi itu sendiri berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut terlihat dengan mulai masuknya penggunaan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan. Mulai dari aspek bisnis dengan adanya e-business hingga aspek pendidikan yaitu dengan adanya e-learning.

Pemanfaatan teknologi dalam dunia bisnis sudah bukan sekedar menjadi pelengkap saja bagi beberapa perusahaan melainkan sudah masuk dalam bagian dari proses bisnis itu sendiri. Jika pemanfaatan teknologi sudah “sebegitunya”, apakah pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan di Indonesia juga akan demikian?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan, ada baiknya untuk mengetahui manfaat dari teknologi itu sendiri. Memangnya kenapa kita harus memanfaatkan teknologi tersebut dalam bidang pendidikan? Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan manusia. Oleh karena itu, teknologi informasi dan komunikasi hadir dengan tujuan memberi kemudahan bagi penggunanya dalam pengolahan, penerimaan, penyimpanan, pengaksesan informasi dan komunikasi.

Dalam pendidikan di Indonesia, kegiatan belajar belajar mengajar langsung dipresepsikan sebagai kegiatan dimana peserta ajar dan pengajar bertemu dalam suatu ruang kelas. Dulu, memang begitulah proses kegiatan belajar mengajar secara “resmi”. Namun, dengan hadirnya teknologi Internet, sebagai teknologi informasi dan komunikasi, ruang kelas yang bisa dianggap sebagai suatu bentuk keterbatasan dapat hilang. Dengan hilangnya keterbatasan ruang, itu sudah berarti bahwa kita bisa belajar dimana saja dan kapan saja. Hal ini tentunya dapat membantu teman-teman kita, seluruh warga Indonesia untuk mendapatkan pendidikan.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) secara umum sebenarnya telah dimulai pada tahun 1999, yaitu melalui program Jaringan Internet (Jarnet) yang selanjutnya secara berturut-turut dikembangkan program Jaringan Informasi Sekolah (JIS), Wide Area Network (WAN) Kota, Information and Communication Technology Center (ICT Center), dan yang terakhir yang cukup santer didengar yaitu Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) [1].

Walaupun langkah kita memang tertinggal oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia, India, dan Singapura [2], namun langkah-langkah pemerintah dalam pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan secara bertahap ini patut diacungkan jempol. Belum lagi untuk tahapan kedepannya, pemerintah berencana untuk mengembangkan South East Asia Education Network (SEA EduNet), yaitu program untuk mengintegrasikan jejaring yang telah dibangun oleh negara-negara tetangga agar dapat melakukan sharing knowledge dengan lebih insentif

Melihat langkah-langkah pemerintah, rasanya kita bisa merasa optimis terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan di negara kita. Apalagi untuk program telah berlangsung, yaitu Jardiknas, pada akhir tahun 2007 saja disebutkan bahwa telah terhubung 1.014 titik institusi dan 11.825 sekolah dengan Jardiknas [1].

Namun, jika ditelaah kembali, itu saja belum cukup. Pemerintah baru saja membangun infrastukturnya. Masih banyak aspek lainnya yang apabila tidak ditangani secara serius, maka pemanfaatan teknologi ini tidak menghasilkan suatu kebermanfaatan. Memang pemerintah telah melakukan langkah yang tepat, yaitu dengan pembangunan infrastruktur, namun apabila berbicara mengenai pendidkan, tentu itu terkait dengan peserta ajar, pengajar, dan materi aja tentunya. Jika menggunakan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajarnya, sudah tentu ketiga komponen proses belakar mengajar yan telah saya sebutkan sebelumnya haruslah disesuaikan dengan teknologi tersebut.

Analoginya begini apabila dalam suatu pertempuran, seluruh peralatan dengan teknologi yang luar biasa canggihnya telah disiapkan. Namun apakah itu menjamin bahwa hal tersebut akan memenangkan pertempuran? Tentu tidak, bahkan bisa jadi kalah telak! Kenapa begitu? Ya tentu saja, karena semua pasukan tidak mengerti cara penggunaan senjata tersebut. Begitu juga dalam proses belajar mengajar. Secanggih atau sehebat apapun teknologi yang digunakan, apabila sumber daya manusianya tidak siap dengan teknologi itu sendiri, maka segala manfaat yang dijanjikan oleh teknologi hanya akan menghasilkan nol besar.

Oleh karena itu, untuk mencapai kebermanfaatan yang maksimal dari teknologi, selain pembangunan infrastruktur dan berbagai teknologi yang diperlukan didalamnya, pengolahan sumber daya manusia dalam pengetahuan teknologi juga merupakan hal yang harus secara serius diperhatikan. Untuk masalah ini, penulis memang belum mendapatkan data seberapa banyak pelatihan yang dilakukan berbagai institusi untuk meningkatkan pengetahuan terhadap teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan. Namun dengan melihat beberapa spanduk acara atau informasi-informasi lainnya, rasanya usaha tersebut sudah cukup diperhatikan dengan adanya acara-acara pelatihan terhadap melek teknologi bagi para guru.

Dengan adanya usaha dari pemerintah, dan usaha kita sebagai warga negara yang baik dalam mendukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini, semoga pemanfaatan teknologi tersebut dapat bermanfaat seoptimal mungkin di negara kita.


Daftar Pustaka

Referensi:
http://www.duaberita.com/main/artikel-dua/dua-technology/31-suara-mahasiswa-tentang-isp-indonesia-.html
http://man2cms.blogspot.com/2007/09/pemanfaatan-teknologi-informasi-dan.html
[1]http://khalidmustafa.wordpress.com/2008/05/23/sejarah-pengembangan-infrastruktur-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dari-jarnet-hingga-jardiknas-menuju-ke-south-east-asian-education-network-sea-edunet/
[2]http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Menuju%20Indonesia%20Berbasis%20Teknologi%20Informasi%20melalui%20Optimalisasi%20Pemanfaatan%20%20Internet&&nomorurut_artikel=254